.::Assalamu'alaikum, Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2015/2016 SMK Ma’arif 2 Gombong, telah siap menerima calon peserta didik baru untuk 3 (tiga) jurusan yaitu: Teknik Elektro (Teknik Audio Video), Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) dan Teknik Pendingin dan Tata Udara. Buruan, daftarkan diri Anda segera !! hanya di SMK Ma’arif 2 Gombong::..
"Hadir dan Ikuti Pengajian dalam Peringatan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW Tahun 1436 H SMK Ma'arif 2 Gombong pada acara tersebut yang akan dilaksanakan pada : Hari Jum’at, 15 Mei 2015 Pukul 07.00 s.d. selesai bertempat di Masjid Nuurul Muhajirin Wanalela, Kemukus Gombong pembicara: K.H Ghufron dari Karangsari, Kebumen

Jumat, 10 Oktober 2014

SMK Ma'arif 2 Gombong mengadakan operasi peningkatan kedisiplinan dan kerapihan siswa


Gombong (10/10/2014) Dalam rangka menciptakan kedisiplinan dan kerapihan dalam kegiatan Belajar Mengajar maka perlu diterapkan tata tertib sekolah. 

Salah satu keberhasilan penunjang pendidikan siswa di sekolah adalah penegakkan kedisiplinan di sekolah tersebut.

Walaupun sudah sering disosialisasikan tetapi tanpa operasi dan tindakan nyata biasanya hanya sebatas ketertiban di atas kertas tata tertib.

Untuk itu dalam momen Ulangan Tengah Semester Ganjil kali ini, panitia UTS selain mensosialisasikan kepada siswa untuk meningkatkan kedisiplinan dan kerapian juga mengadakan operasi ke kelas-kelas di waktu-waktu tertentu agar ketertiban bisa ditegagkan serta konsentrasi Ujian siswa disekolah benar-benar terkondisikan dengan tertib.

Seksi Pengawasan UTS Ganjil, Siti Istiqomah, S.Pd. didampingi Sekretaris UTS, Dyah Purba Setyorini, S.Pd. dengan sidak mendadak masuk ke dalam kelas untuk melakukan operasi kerapihan siswa yang tidak mentaati peraturan sekolah, Kamis, 10/10/2014 kemarin.

"Beberapa kedisiplinan yang kami ceck adalah kerapihan siswa diantaranya rambut yang panjang dan tidak rapi langsung kami potong, pakaian yang tidak sesuai ketentuan dan Aribut sekolah yang tidak lengkap  harus segera dilengkapi", tegas Isti.

SMK Ma’arif 2 Gombong dengan moto yang digalakkan 7 K diantaranya “Ketakwaaan, Kedisiplinan, Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan dan Kerindangan”, maka lewat panitia UTS Ganjil, moto ini dilaksanakan secara bergantian dari kelas ke kelas.

Untuk mendukung kegiatan operasi kelas seperti rambut yang panjang maka pihak sekolah sudah menyediakan alat cukur sekaligus petugasnya untuk mencukur rambut siswa yang masih panjang dan kurang rapi.

Selain itu, operasi HP berkamera juga sering diadakan di kelas – kelas untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan siswa. HP berkamera setelah dikumpulkan kemudian disita dan dicek memory didalamnya, sebab kadang-kadang berisi gambar-gambar yang tidak sesuai dengan dunia pendidikan. 

Apabila ada Hp yang berisi gambar-gambar porno maka pihak sekolah melalui Bimbingan Konselling (BK) memanggil orang tua untuk diberitahu serta pembinaan anaknya di rumah.

Demikian sekilas tentang operasi ketertiban siswa di sekolah semoga memberi manfaat kepada semua pihak khususnya di lembaga pendidikan, orang tua maupun siswa itu sendiri.
http://smkmaarif2gombongkebumen.blogspot.com/p/blog-page_2.html


Kontributor : Saifudin Madu Go
Berikut Gallery Foto















Kamis, 09 Oktober 2014

Tuntunan Islam dalam Menyikapi Informasi




 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al Hujurat : 6)

Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan: "Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan (orang-orang yang beriman) untuk memeriksa berita yang datang dari orang fasik dengan teliti, dan hendaklah mereka bersikap hati-hati dalam menerimanya dan jangan menerimanya begitu saja, yang akibatnya akan membalikkan kenyataan. Orang yang menerima begitu saja berita darinya, berarti sama dengan mengikuti jejaknya. Sedangkan Allah Subhanahu wa ta'ala telah melarang kaum mukmin mengikuti jalan orang-orang yang rusak.

Berangkat dari pengertian inilah ada sejumlah ulama yang melarang kita menerima berita (riwayat) dari orang yang tidak dikenal, karena barangkali dia adalah orang-orang yang fasik. Tetapi sebagian ulama lainnya mau menerimanya dengan alasan bahwa kita hanya diperintahkan untuk meneliti kebenaran berita orang fasik, sedangkan orang yang tidak dikenal (majhul) masih belum terbukti kefasikannya karena dia tidak diketahui keadaannya."

Sedangkan Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur'an menjelaskan, "Allah memfokuskan orang fasik sebab dia dicurigai sebagai sumber kebohongan dan agar keraguan tidak menyebar di kalangan kaum muslimin karena berita yang disebarkan oleh setiap individunya, lalu ia menodai informasi. Pada prinsipnya, hendaklah setiap individu kaum muslimin menjadi sumber berita yang terpercaya dan hendaknya berita itu benar serta dapat dapat dijadikan pegangan. Adapun orang fasik, maka dia menjadi sumber keraguan sehingga hal ini menjadi ketetapan."

Menurut para mufassir, asbabun nuzul ayat di atas berkenaan dengan Al walid bin Uqbah yang diutus oleh Rasulullah untuk mengumpulkan zakat dari Bani Al Musthaliq. Al-Walid menyampaikan laporan kepada Rasulullah bahwa mereka enggan membayar zakat, bahkan berniat membunuhnya, padahal ia tidak pernah sampai ke perkampungan Bani Al Mushtaliq tersebut. Dilapori akan adanya pemberontakan itu, Rasulullah murka. Tetapi beliau tidak langsung mengambil tindakan terhadap Bani Al Musthaliq, melainkan beliau mengutus Khalid untuk mengklarifikasi kebenarannya, sehingga turunlah ayat ini yang mengingatkan bahaya berita palsu yang coba disebarkan oleh orang fasik. Berita palsu itu hampir saja mengakibatkan permusuhan antar sesama umat Islam saat itu.

Jika di zaman Rasulullah saja bisa terjadi hal seperti itu, bagaimana dengan zaman sekarang? Di zaman Rasulullah kejujuran sangat dominan mewarnai, masih ada pemberitaan palsu, apalagi di zaman sekarang yang banyak kedustaan bertebaran. Berita dan informasi yang tidak benar bisa berasal dari mana saja, baik individu maupun lembaga. Bahkan, media raksasa yang mengklaim sebagai lembaga profesional sekalipun.

Di bulan Februari ini saja, sebuah televisi nasional diketahui menyiarkan pemberitaan yang telah diplintir sehingga orang yang mendengar dan menyaksikannya menjadi tersesatkan. Pada 14 Februari lalu, dalam sebuah acara bertajuk "Berdarah Yahudi, Bernafas Indonesia," televisi itu menggiring opini masyarakat ke arah kesimpulan bahwa ormas yang menentang penjajahan Zionis atas Palestina sebagai organisasi yang intoleran dan anti semit. Maka organisasi Islam yang merasa dicatut namanya itupun melaporkan televisi tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Satu berita digugat belum selesai, muncul berita lain yang juga disinyalir sengaja diplintir. Televisi yang sama kemudian diprotes oleh lembaga yang datanya diplintir tersebut.

Sebelumnya, pada September 2012 lalu, televisi itu pula yang membuat pemberitaan, mengarah pada kesimpulan bahwa Rohis di sekolah-sekolah menengah adalah tempat rekrutmen teroris. Setelah diprotes oleh orams-ormas Islam, akhirnya ia minta maaf.

Di era informasi seperti saat ini, tidak sedikit umat Islam yang terpancing dengan dengan informasi yang ada, tanpa melakukan tabayun. Padahal tabayun itulah yang dituntunkan Islam melalui Surat Al Hujurat ayat 6 tersebut, jika ada berita atau informasi dari orang-orang yang fasik. Jika Ali bin Abi Thalib pernah menyampaikan

أُنْظُرْ مَا قَالَ وَ لَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
Lihatlah apa yang dibicarakan, jangan melihat siapa yang bicara

Sesungguhnya kalimat itu berlaku dalam hal nasehat, yang sudah pasti benar. Maka kebenaran, dari manapun ia datang, ia perlu untuk diambil. Apakah dari seorang anak kecil, orangtua, miskin ataupun kaya. Maqalah itu bukan untuk urusan berita dari orang yang tidak dikenal kejujurannya.

Maka di dalam ilmu hadits, suatu hadits diterima jika para perawinya terpercaya. Sebaliknya, jika perawinya pendusta atau fasik, maka hadits itu bisa gugur hingga derajat maudhu' (palsu).

Demikian pula dari sebuah informasi atau berita yang belum jelas kebenarannya. As-Sa’di membagikan sumber (media) berita kepada tiga klasifikasi:
Pertama, berita dari seorang yang jujur yang secara hukum harus diterima.
Kedua, berita dari seorang pendusta yang harus ditolak.
Ketiga, berita dari seorang yang fasik yang membutuhkan klarifikasi, cek dan ricek akan kebenarannya.

Dengan demikian seorang muslim tidak boleh asal telan berita atau informasi, terlebih langsung menyebarluaskannya. Di zaman Rasulullah pernah terjadi, sahabat yang akhirnya menyesal dan bertaubat, karena ia pernah terlibat dalam upaya menyebarkan kabar dusta (haditsul ifki). Saat itu, Aisyah radhiyallahu 'anha diisukan berselingkuh dengan sahabat Sofwan, setelah Aisyah tertinggal rombongan perang akibat mencari kalungnya yang hilang. Fitnah itu dihembuskan dengan cepat oleh gegembong munafik Abdullah bin Ubay, dan ternyata, ada beberapa muslim yang termakan fitnah itu lalu turut menyebarkannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman mengenai peristiwa ini:

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar (QS. An-Nur : 11)


Di zaman yang dipenuhi dengan jejaring sosial ini, kadang kita dapati sebagian muslim begitu saja menyebarkan, berbagi/sharing semua informasi yang diterimanya, tanpa peduli apakah informasi itu benar atau salah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta jika ia mengatakan segala yang ia dengar (HR. Muslim)

Demikianlah secara singkat tuntunan Islam dalam menyikapi informasi, khususnya informasi baru. Jika informasi itu datang dari mukmin yang jujur, maka ia diterima. Namun jika informasi itu datang dari orang/lembaga fasik, ia tidak boleh langsung diterima begitu saja, melainkan perlu tabayun. Mengecek kebenaran informasi tersebut. Tabayun, juga menjadikan kita tidak begitu saja langsung menyebarkan informasi/berita yang belum jelas kebenarannya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang jujur, dan mencatat kita bersama-sama orang-orang shiddiqin.

http://smkmaarif2gombongkebumen.blogspot.com/p/blog-page_2.html 









Source : http://www.bersamadakwah.com/2013/02/tuntunan-islam-dalam-menyikapi-informasi.html

Senin, 06 Oktober 2014

Jurusan TKR SMK Ma’arif 2 Gombong mengadakan Kunjungan Industri ke PT. Astra Honda Motor (AHM)



Gombong (7/10/2014) SMK Ma’arif 2 Gombong mengadakan kegiatan Kunjungan Industri ke PT. Astra Honda Motor (AHM) yang beralamatkan di Jalan Kalimantan Blok AA 1 Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, selama 3 hari dari mulai tanggal 6 s.d. 8 Oktober 2014.

Jumlah Peserta yang diikutsertakan dalam Kegiatan kunjungan Industri gelombang pertama ini adalah 47 orang siswa didampingi oleh 6 orang Guru Pendamping dan 2 orang komite Sekolah dengan menggunakan jasa transportasi 1 unit Bus Efisiensi.

Kegiatan kunjungan Industri diawali dengan upacara pemberangkatan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan dan wawasan kepada peserta Kunjungan Industri yang dimulai pada pukul 16.30 WIB Senin, 6 Oktober 2014 kemarin.

Dalam sambutannya Kepala SMK Ma’arif 2 Gombong, Ngadino, S.Kom menyampaikan pesan-pesan moral kepada para peserta kunjungan industri, diharapkan para siswa dapat menjaga nama baik pribadi maupun sekolah serta memberikan pesan untuk selalu menjaga kesehatan selama di perjalanan.

Beliau menambahkan ”Kegiatan kunjungan Industri dilakukan untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja atau dunia industri, terutama memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja, mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja, memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan, mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab serta membantu siswa melaksanakan program diklat yang sudah menjadi program sekolah”. Imbuh Ngadino. 

Sementara itu, Leader Kunjungan Industri Drs. H. Sakiran., menyampaikan kepada tim redaksi “dalam kegiatan Kunjungan industri nantinya peserta didik di tempat objek kunjungan dituntut untuk selalu aktif menggali informasi tentang pengetahuan seputar dunia industri, supaya target kegiatan dalam terpenuhi khususnya bagi para peserta didik.”


Kegiatan Kunjungan Industri pada tahun pelajaran 2014/2015 ada empat gelombang, diantaranya gelombang pertama yang sedang berlangsung ke PT. AHM dari tanggal 6 s.d. 8 Oktober 2014. Kemudian gelombang kedua pada tanggal 22 Oktober 2014 dengan tujuan kunjungan ke PT. Suzuki, Cakung Jakarta Timur, gelombang ketiga pada tanggal 12 November 2014 dengan tujuan kunjungan ke PT. Panasonic Indonesia, Bogor, Jawa Barat dan gelombang keempat pada tanggal 20 November 2014 dengan tujuan kunjungan ke PT. United Tractor Indonesia Jakarta Timur, Imbuh H. Sakiran.

Kontributor : Saifudin Madu Go
Berikut Gallery Foto pemberangkatan Kunjungan Indutri
 











Antusiasme pelaksanaan UTS di SMK Ma'arif 2 Gombong



Pelaksanaan UTS Ganjil 2014/2015
Gombong (7/10/2014) SMk Ma’arif  2 Gombong menyelenggarakan Ulangan Tengah Semester (UTS) Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 yang dimulai Senin, 6 Oktober 2014 Kemarin dan akan berakhir pada hari Selasa, 14 Oktober 2014 mendatang.

Perlunya dilaksanakan Ulangan Tengah Semester (UTS) karena untuk mengukur sejauh mana tingkat kemampuan peserta didik dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru selama setengah semester berjalan. Pada pelaksanaan Ulangan Tengah Semester (UTS) hari pertama diwarnai hujan deras sehingga ada beberapa peserta didik yang terlambat datang, namun tidak mengurangi kehidmatan Ulangan tersebut.

Ketua Panitia Ulangan Tengah Semester (UTS) Gatot Kusmardono, S.Pd. menyampaikan kepada Tim redaksi Jumlah peserta didik yang ikut dalam Ulangan Tengah Semester (UTS) tahun pelajaran 2014/2015 kali ini sebanyak 1118 orang siswa, yang terdiri dari :

Kelas X TAV
  42 siswa (1 rombel)
Kelas X TPTU
  62 siswa (2 rombel)
Kelas X TKR
261 siswa (6 rombel)
Kelas XI TAV
  36 siswa (1 rombel)
Kelas XI TPTU
  36 siswa (1 rombel)
Kelas XI TKR
278 siswa (7 rombel)
Kelas XII TAV
  36 siswa (1 rombel)
Kelas XII TPTU
  34 siswa (1 rombel)
Kelas XII TKR
333 siswa (8 rombel)
Jumlah Total
1118 siswa

Setelah kegiatan Ulangan Tengah Semester (UTS) selesai, maka semua guru mata pelajaran diwajibkan mengumpulkan nilai yang nantinya akan direkap dan dimasukan kedalam KHMS yang akan dibagikan ke masing-masing wali murid pada tanggal 1 November 2014 mendatang. Imbuh Gatot.

Seksi Pengawasan Ulangan Tengah Semester (UTS) Siti Istiqomah, S.Pd. menyampaikan “Pengawasan peserta UTS dilakukan oleh semua guru dan karyawan yang sudah terjadwal oleh panitia dengan pengawasan yang cukup ketat diantaranya meminimalkan siswa yang menyotek dan saling kerjasama dalam menyelesaikan soal Ulangan para pengawas mengumpulkan tas dan perlengkapan lainnya di depan kelas, jadi hanya alat tulis saja yang ada dimeja peserta” 

“Pengawasan secara ketat dilakukan sebagai upaya pembiasaan berlatih kejujuran dan mengembangkan rasa percaya diri  siswa dalam menjawab soal-soal ulangan, untuk itu siswa dituntut untuk mempersiapkan diri dengan belajar di rumah, serta hasil yang diperolehnya pun akan menjadi acuan sejauh mana kemampuan siswa dalam proses belajarnya”, ujar Isti.

M. Fauzi salah satu peserta didik dari kelas XI TKR 2 ketika diwawancari tim redaksi mengatakan “kegiatan Ulangan Tengah Semester (UTS) ini membuat saya jadi rajin belajar dan disiplin waktu serta saya kepingin tau hasil pekerjaan saya sendiri, pak. Karena saya mengerjakan tes ini nggak nyontek” katanya tegas.

Peserta lain Pardianto kelas X  TKR 1 mengungkapkan “baru pertama kali ini saya mengikuti Ulangan Tengah Semester di SMK Ma’arif 2 Gombong, jadi saya perlu belajar lebih giat untuk mendapatkan hasil yang baik.”

Kontributor : Saifudin Madu Go 
Berikut Gallery Foto Ulangan Tengah Semester (UTS)