Gombong (26/8/2014) Dalam
rangka menanamkan karakter pesantren kepada siswanya, SMK Ma’arif 2 Gombong masukan
peserta didik kelas X dan XI ke Pondok Pesantren selama 15 hari mulai tanggal
25 Agustus 2014 s.d. 8 September 2014.
Acara diawali dengan
upacara pemberangkatan yang dilaksanakan mulai pukul 07.00 s.d. 08.30 WIB senin
25/8/2014 kemarin.
Kegiatan Upacara pemberangkatan dihadiri oleh Kepala SMK Ma’arif 2 Gombong, Ketua Komite SMK Ma’arif 2 Gombong, Dewan Asatidz/dzah dan karyawan/wati SMK Ma’arif 2 Gombong, semua siswa kelas X dan XI serta beberapa wali murid yang mengantar putra/putrinya.
Kegiatan Upacara pemberangkatan dihadiri oleh Kepala SMK Ma’arif 2 Gombong, Ketua Komite SMK Ma’arif 2 Gombong, Dewan Asatidz/dzah dan karyawan/wati SMK Ma’arif 2 Gombong, semua siswa kelas X dan XI serta beberapa wali murid yang mengantar putra/putrinya.
Kegiatan sekolah yang rutin di adakan tiap tahunnya ini,
sudah berjalan selama 5 tahun. Kepala sekolah SMK Ma’arif 2 Gombong, Ngadino,
S.Kom mengatakan SMK Ma’arif 2 Gombong adalah sekolah yang berbasis pondok
pesantren, salah satunya dengan menempatkan siswa di pesantren-pesantren salaf di daerah Kebumen,
Banyumas dan Cilacap yang sudah menjadi patner hubungan kerjasama dalam hal kegiatan belajar mengajar.
Secara langsung kegiatan itu akan lebih mengena dalam
membentuk karakter pesantren kepada siswa, lebih dari itu target yang
diharapkan sekolah adalah menambah wawasan keilmuan siswa mengenai pengetahuan turast salafi islami (kitab kuning)
selain itu karena SMK Ma’arif 2 Gombong dibawah naungan NU maka kegiatan ini
juga sebagai media untuk menambah wawasan pengetahuan tentang ke-Nahdliyiinnya dan Ahlussunah Wal Jamaah ala manhaj fikr
wal harakah NU. Pungkas Ngadino.
Sementara itu Ketua Panitia
Kegiatan Pesantren Kilat Kelas X dan XI Arif Rochman, S.Pd.I mengatakan
kegiatan pesantren kilat ini dilaksanakan selama 15 hari mulai tanggal 25 Agustus
2014 s.d. 8 September 2014 dan diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI dengan
jumlah 20 kelas yang sudah dikelompokkan.
Peserta didik kelas X dan XI dengan
jumlah 718 siswa ini ditempatkan di pondok pesantren salaf yang ada di
Kabupaten Kebumen, Banyumas dan Cilacap diantaranya adalah sebagai berikut :
NAMA PONDOK PESANTREN
|
ALAMAT
|
NAMA PENGASUH
|
MAMBAUL HISAN
|
Sitibentar, Mirit, Kebumen
|
K.H.
ABDUL MUFTI
|
AL-ANWAR
|
Bogangin, Sumpiuh, Banyumas
|
K.H.
MUCHLASIN
|
DARUSSALAM
|
Klumprit, Nusawungu, Cilacap
|
K.H.
MIFTAHUDDIN
|
DARUL ULUM
|
Lumbu,
Kutowinangun, Kebumen
|
KYAI
ALI MASYKUR
|
UBAYYI IBNU KA'AB
|
Tanahsari,
Kebumen
|
K.H.
ABDULLOH AR
|
NURUL FALAH
|
Jabres,
Sruweng, Kebumen
|
K.H. M.
AM. SAIFUL MUNIR
|
RIYADHATUL 'UQUL
|
Nampudadi, Petanahan, Kebumen
|
K.H. IMAM DJURJANI
KHASBULLOH
|
AL-HUDA
|
Sokareni,
Poncowarno, Kebumen
|
KYAI
FAHRUDIN, S.Pd.I
|
MAMBAUL HUDA
|
Krubungan, Prembun, Kebumen
|
K.H.
MA'SUM LUTFI
|
NURUL HIDAYAH
|
Bandungsruni, Kebumen
|
K.H.
KHOLAWI
|
RAUDLATUL ULUM
|
Karangtanjung,
Alian Kebumen
|
KYAI
AGUS ZAINAL MUSTOFA
|
Di pesantren-pesantren inilah siswa
akan dididik pengetahuan keislaman ala pesantren salaf karena mengenai
metodologi, cara kehidupan sehari-hari dan proses pembelajaranya siswa di
serahkan seutuhnya ke pihak pesantren yang ditempati siswa.
Pihak Pondok Pesantren juga berhak menetapkan
gagal atau tidaknya siswa dalam mengikuti kegiatan pesantren Kilat, dan bagi
siswa yang dinyatakan gagal tahun ini diwajibkan mengulang di tahun berikutnya
seperti halnya tahun sekarang ada 4 siswa kelas XII yang masih mengikuti
kegiatan ini karena tahun kemarin dinyatakan gagal mengikuti kegiatan Pesantren
Kilat karena alasan sakit 3 orang siswa dan siswa baru 1 orang siswa.
Siswa diharapkan aktif mengikuti
kegiatan karena kegiatan pesantren kilat ini dihitung sebagaimana kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) efektif biasa dan peraturan yang berlaku di sekolah baik credit
point pelanggaran maupun yang lainnya juga wajib ditaati siswa. Imbuh Arif
Rochman.
Dalam tausyiah singkatnya Bapak Kyai Fathul
Hilal sekaligus ketua Komite SMK Ma’arif 2 Gombong memberikan
pembekalan motivasi terdapat siswa siswi yang akan berangkat ke pondok
Pesantren diantaranya mengenai pentingnya mencari ilmu.
Seperti yang dinukil dalam sebuah
ungkapan Ali bin Abu Thalib RA, Barang siapa
ingin mendapatkan dunia maka ilmu adalah kuncinya, barang siapa ingin mendapatkan
ilmu akherat maka ilmu adalah kuncinya, dan barang siapa ingin mendapatkan
kedua-duanya maka ilmu adalah kuncinya”.
Wasiat inilah yang kemudian menjadi harapan
semoga tertanam dalam benak siswa-siswi yang akan mencari ilmu di pondok
pesantren sehingga setelah pulang dari kegiatan pesantren kilat diharapkan ada
sebuah perubahan yang drastis khususnya pengamalan ubudiyah dan moralitas siswa menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Imbuh Kyai Fathul Hilal.
Kontributor : Saifudin Madu Go
Tidak ada komentar:
Posting Komentar