Mengapa harus mengikuti SMM ISO 9001 : 2008 ?
Hal ini merupakan suatu standar sekolah yang harus dipenuhi oleh semua warga sekolah. Dari tingkat kepala sekolah (Top Management) sampai siswanya. Semuanya harus mengetahui dan mampu melaksanakan apa yang disebut ISO (Internasional Standart Organization).
SMK Ma’arif 2 Gombong hari ini (Senin, 28/04/2014) mengadakan sosialisasi tentang ISO (Internasional Standart Organization)
atau Pengendalian Mutu Sekolah yang dimulai dari pukul 08.00 pagi tadi.
Dalam hal ini warga sekolah harus mentaati atau mematuhi semua isi yang
dituangkan dalam pm (Pengendalian Mutu), SOP (Standart Operasional
Prosedur), IK (Instruksi Kerja) dan Form (Laporan). Kesemua itu harus
terlaksana tertulis dan terbukti dengan hasil yang tercapai. Hal ini
akan menjadi kontrol semua individu.
Apabila
ada suatu temuan dari tidak terlaksananya tindakan dari warga sekolah
yang sudah dituangkan dalam ISO, maka merupakan suatu evaluasi bagi
manajemen sekolah tersebut. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor
penghambat misalnya : pada kehadiran siswa, bagaimana agar supaya
kontrol dari para dewan guru mempunyai data dari seorang siswa walaupun
tidak masuk satu haripun.
Kesinambungan
sosialisasi diatas untuk menyamakan persepsi antara warga sekolah
dengan manajemen. Seperti yang disampaikan oleh WMM (Dra. Hartini) “Lakukan apa yang ditulis dan tuliskan apa yang dilakukan”
ini artinya bahwa semua tindakan harus ada faktanya demi terkendalinya
suatu kekeliruan yang langsung kita dapat dikontrol serta dapat
dievaluasi.
Hal ini direspon oleh Kepala SMK Ma’arif 2 Gombong (Ngadino, S.Kom) bahwa sosialisasi SMM ISO
harus benar-benar dipahami oleh semua warga sekolah, supaya apabila ada
perubahan person baik dalam struktural maupun pada setiap unit kerja
dan warga sekolah yang lain, dapat dipahami secara mendasar yang
aturan-aturan itu tetap pada porsi dan kedudukannya, sehingga kenyamanan
dalam pelaksanaan ISO tersebut dapat sesuai yang tertulis dalam
aturan-aturan PM, SOP, IK dan Form yang ada. Kemudian apabila terjadi
sesuatu perubahan maka harus diajukan perencanaan kembali yang sesuai
dengan situasi dan kondisi terbaru.
Sementara
itu Waka Kurikulum (Drs. Sartono) menyampaikan terkait dengan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), kedisiplinan waktu yang masih menjadi kendala
pada semua warga sekolah. “Berarti
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) membutuhkan support untuk semua warga.
Dari tingkat Kepala Sekolah, Dewan Guru, Siswa dan Wali Murid. Kenapa
Demikian? Mutu keberhasilan siswa tidak semata-mata dari seorang guru,
akan tetapi dari pihak keluarga juga harus ada support dan kontrol.“
Lanjut
Drs. Sartono, Kita menengok pada permasalahan pendidikan yang ada pada
tiga point utama, yaitu : 1). Pendidikan Informal, 2). Pendidikan Formal
dan 3). Pendidikan Non Formal. Disini warga sekolah tidak hanya
berdasarkan pada pendidikan formal saja, tetapi harus ingat dari
pengaruh pendidikan informal dan pendidikan non formal-lah yang
cenderung sangat dominan pada pembentukan karakter siswa. Ini harus
betul-betul dipahami dalam manajemen pengendali mutu. Maka pada unit kerja kesiswaan harus menguasai apa yang menjadi kendala pada warga sekolah khususnya peserta didik.
Faktor-faktor
inilah yang akan menjadi kontrol peningkatan mutu pada suatu sekolah,
apabila penyebab atau kendala sudah kita ketahui, maka keberhasilan
pendidikan formal akan mudah tercapai. Goalnya suatu proses pembelajaran
adalah tidak ditunjang dari aspek kelulusan saja akan tetapi karakter
dan akhlak yang terbentuk menuju suatu jiwa yang bersih sehingga nanti
dapat menjadi pemimpin yang pinter, bener dan mengerti serta jujur.
Tutur Drs. Sartono.
Untuk
menyongsong tercapainya IK (Intruksi Kerja) pada WMM disini sarana
prasarana tidak lepas dari perannya yang sangat dominan sebagai
penunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMK Ma’arif 2
Gombong, untuk itu Kepala Sekolah harus memahami semua kebutuhan warga
sekolah demi tercapainya PM, SOP, IK dan Form yang ada. Untuk itu pada
sambutannya Waka Sarana Prasarana (Usodo, S.Pd.) menghimbau kepada semua
unit kerja untuk bekerja sama dalam melakukan proses belajar mengajar
dengan memanfaatkan sarana prasaranya dengan maksimal. Dari sarana
prasarana juga akan selalu menyesuaikan kebutuhan – kebutuhan tersebut
sesuai dengan PM, SOP, IK dan Form yang sudah direncanakan dan tertulis.
Pada
sosialisasinya Unit Kerja Kesiswaan dan Bimbingan Konselling hampir ada
relevansinya, seperti yang disampaikan Waka Kesiswaan (Dra. Robingatun)
menghimbau kepada semua unit kerja khususnya Wali kelas untuk
diharapkan konsisten dan disiplin lagi dalam menangani siswanya, mengisi
setiap buku kendali siswa, jurnal kelas dan administrasi yang lain
harus benar-benar diperhatikan dan diisi sesuai dengan kondisi kelas
yang ada, sehingga kita dapat mengontrol peserta didik di masing-masing
kelas.
Sementara
dari unit kerja Bimbingan Konselling yang disampaikan oleh Gatot
Kusmardono, S.Pd. Siswa yang bermasalah akan dibimbing oleh wali kelas
dan didampingi oleh Guru BP. Dengan kriteria : Panggilan siswa maksimal
3 kali, Panggilan orang tua minimal 1 kali, Home Visit 1 kali terakhir
membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi pelanggaran/masalah lagi.
Apabila siswa tersebut sampai mengulangi lagi setelah membuat surat
pernyataan bermaterai, maka penanganan siswa tersebut langsung
ditindaklanjuti oleh Top Manajemen (Kepala Sekolah)
Demikian sekilas dari sosialisasi tentang SMM ISO 9001 : 2008 di SMK Ma’arif 2 Gombong, semoga
Visi dan Misi yang terpampang dalam Area SMK Ma’arif 2 Gombong dapat
menjadi tonggak untuk tercapainya keberhasilan mutu pendidikan bangsa,
khususnya di SMK Ma’arif 2 Gombong seperti motonya Melangkah Maju,
Meraih Mutu. SMK Bisaaa !!!!!!!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar